Dalam penelitian yang dilakukan selama lima tahun terhadap 337 pasien, para peneliti membandingkan efek tertawa ditambah perawatan luka biasa, dengan penggunaan ultrasound dosis rendah pada luka di kaki pasien. Ternyata teknologi canggih itu tidak mempercepat proses kesembuhan.
Seluruh pasien yang terlibat adalah penderita borok atau luka di bagian kaki yang lukanya tidak sembuh-sembuh setelah enam bulan atau lebih.
Sebagai prosedur standar, tim peneliti membebat luka untuk merangsang aliran darah dari kaki kembali ke jantung. “Cara terbaik untuk melakukannya adalah membebat dan meminta para pasien melakukan pengaturan makan dan olahraga,” kata Profesor Andrea Nelson, ketua penelitian tersebut.
Ketika para peneliti mencoba menambahkan penggunaan gelombang suara (ultrasound) sebagai tambahan pada prosedur standar, ternyata tidak ditemukan perbedaan yang berarti pada kecepatan luka untuk sembuh atau luka kembali lagi.
0 komentar:
Posting Komentar